Halaman

Senin, 03 Mei 2010

Spec Dayang 3 Roda


Mudah Keluar - Masuk Kampung
Tren sepeda motorbak roda tiga untuk keperluan bisnis

SoloPos, 13 Agustus 2006

Sektor Ekonomi tak bisa dilepaskan dengan dukungan transportasi. Hal ini pula yang tampaknya mengilhami sejumlah pabrikan merakit sepeda motorbak roda tiga.

Akses kemudahan menjangkau jalan-jalan kampung, efisiensi bahan bakar serta dayan tampung mumpuni jadi andalan kendaraan bersifat motorbak ini.

Kalangan konsumenpun terutama pada pebisnis rumah tanggam mengaku cukup diuntungkan. Beragam jenis dagangan serta jasa dapat langsung diangkut, sebut saja layanan gas, galon air, roti, hingga tanaman hias. Menurut salah satu pemilik motorbak, Sutrisno, 30, dirinya sudah setahun belakangan menggunakan motorbak untuk angkutan usaha galon kelilingnya. Diakui dengan penggunaan motorbak usaha bisnis galon air yang dijalani jauh lebih lancar. "Selain saya bisa mengangkut banyak galon air mineral, saya jelajah bisnispun makin meluas," papar ayah dua orang anak ini saat ditemui di kawasan Colomadu, Karanganyar.

Efektifitas, itulah faktor yang menurut Sutrisno memilih motorbak sebagai mitra usaha. Kalau dulu dia harus kerepotan mengantarkan dua galon pesanan air untuk pelanggan, kini 20 galon bisa langsung diangkut. Selain itu, perawatan yang mudah serta konsumsi bahan bakar yang relatif irit tak ketinggalan turut menjadi pertimbangan. Ibaratnya hanya dengan mengeluarkan uang Rp. 12jutaan, dia sudah dapat motor berkemampuan nagkut seperti mobil.

Sutrisno mengaku, berski berwujud sepeda motor, teknologi yang diusung motorbak terbilang mumpuni. Dia lantas mencontohkan motorbaknya yang telah menggunakan gardan. Selain lebih kuat untuk menarik beban, suara gardan jauh lebih halus ketimbang menggunakan rantai. Keunikan lainnya adalah motorbak memiliki gigi mundur. Jadi dia tidak perlu repot harus mendorong kendaraan saat parkir.

Dapat tempat tersendiri

Hal serupa diungkapkan Budi S, 30, yang ditemui saat berkeliling mengantarkan pesaan gas. Meski motorbak adalah milik sang najikan, dia mengaku cukup terbantu dalam usaha mengantarkan gas. bahkan budi tidak perlu lagi harus bolak balik ke toko sang majikan untuk mengambil tabung gas. Cukup sekali angkut dia bisa berkeliling keluar-masuk kampung. atau tinggal menunggu SMS/telepon dari sang majikan kemana dia harus emngantar pesanan tabung gas. "Sama-sama seperti motor namun daya angkut yang ditawarkan jauh lebih banyak," papar Budi.

Tren motorbak oleh dealer diakui mendapatkan tempat tersendiri di kalangan konsumen. Menurut Store Manager Dayang Motor Veteran Solo, Oen, meski jumlahnya tidak sesignifikan motor biasa, permintaan motor bak relatif stabil. "Konsumen kebanyakan memilih motorbak untuk kegiatan usaha. Baik itu sifatnya perorangan atau bisnis yang dijalankan secara kolektif," paparnya.

Dayang mengeluarkan satu varian motorbaknya yakni DY-150B. Motor ini mengusung mesin 150cc empat langkah bersilinder tunggal. Dengan mesin tersebut DY-150 8.5kw pada putaran 8.500rpm, sedangkan torsi maksimum 10.5Nm pada 7.500rpm. Tenaga tersebut menurut Oen sudah terbilangsanggup menarik beban hingga 300kg. Bahkan praktiknya dilapangan konsumen mengaku tidak mengalami masalah saat muatan ditambah hingga melebihi 300 kg.

Namanya juga motor yang dirancang untuk beban, maka Dayang pun mengedepankan kekuatan chassis. Rangka berkualitas yang mampu menahan berat muatan plus pengendara. Design bak pun dibuat lebih luas dengan dimensi panjang 1.700mm x lebar 1.250 mm x tinggi 470 mm. Kemudahan lain adalah penggunaan gardan sebagai penggerak. Bahkan Dayang mengklaim kekuatan gardan sekelas dengan minibus berkapasitas 1.000cc. Selain itu, Dayang dilengkapi hand brake serta tuas persneling gigi mundur. Menurut Oen, DT150B ditawarkan dengan harga Rp 12.5 juta OTR. (alv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesan dan Pesan Anda